-
Tentang Mencintai (Tragedi)
Kurang tahu juga kenapa akhir-akhir ini ada cukup banyak orang yang mengetwit tentang Orpheus. Aku, sih, curiga karena season kedua The Sandman baru saja rilis di Netflix, tapi mungkin bisa jadi juga karena sebab lain, entahlah. Bagi yang belum familier dengan Orpheus (atau The Sandman), epos ini (aku menganggapnya sebagai epos karena mulai sekarang Orpheus… Continue reading
-
Tentang Menghantam (Rock Bottom)
Oh, non. Dari blog yang terbit posting baru tiap hari, sekarang posting baru di blog ini munculnya sebulan sekali. Sedih sekali rasanya (hanya jika dirasakan saja, sih, kalau dilalui seperti hari-hari yang lain …, ya hari toh akan tetap berlalu). Anyway, kalau misalkan ada yang mengira bahwa intensitas posting di blog ini menurun karena aku… Continue reading
-
Tentang Mengarahkan (Kebencian)
Dari beberapa posting sebelumnya, sebenarnya memang bukan rahasia lagi kalau aku memiliki kendala yang cukup besar dalam mengekspresikan emosiku. Jangankan mengekspresikan, terkadang mencoba mengenali emosi apa yang tengah kurasakan pun butuh perjuangan yang cukup melelahkan. Pun demikian, rasa benci, atau mungkin digust, kurasa termasuk emosi yang paling mudah kuekspresikan, terkadang bahkan tanpa aku sungguh-sungguh berniat… Continue reading
-
Popcorner: Eternal Sunshine (2024)
Diversifikasi konten, gays. Mengikuti saran Kak Daniel, tidak ada salahnya juga untuk memanfaatkan hal-hal yang cukup umum dan tidak personal untuk menyampaikan sesuatu secara personal. Nah, popcorner ini sendiri sebenarnya program yang kubuat saat mengelola blog yang dimiliki oleh kantor lama. Pada dasarnya, kontennya mengulas produk-produk budaya populer seperti film, musik, dan semacamnya, kemudian mencoba… Continue reading
-
Tentang Memulai (Akhir)
I thought seven years was nothing. I’ve been living five times longer than that, so I thought it was nothing. Practically, it’s only a fifth of my whole life; a mere fragment, just a phase, I would say, so I thought it was nothing. And nothing it was, I kept saying; to myself, to my… Continue reading
-
Tentang Mendiamkan (Amarah)
I don’t know if it’s an ASEAN parenting things, tapi kenapa, sih, kita, tuh, selalu dibiasakan untuk menyimpan sendiri setiap emosi yang kita rasakan. Terutama di usia dini yang idealnya justru dimanfaatkan untuk mengenal dan mengeksplorasi berbagai ragam emosi, baik yang positif maupun negatif. Ada salah satu baris lirik dalam lagu favoritku (Split by Niki,… Continue reading
-
Tentang Mengupayakan (Status Quo)
Masih terkait new year resolution, sepertinya aku masih kesulitan untuk menentukan apa yang sesungguhnya ingin kucapai dalam hidup ini. Not saying that I already have everything I want in this life, sih, tapi memang cukup sulit bagiku saat ini untuk mengenali apa yang benar-benar kuinginkan. Menurutku, hidup dengan rutinitas yang membuatku merasa tak jauh berbeda… Continue reading
-
Tentang Menjalani (Tanpa Arah)
Bicara tentang tahun baru (Selamat tahun baru!), resolusi biasanya menjadi salah satu topik yang paling menarik untuk dibahas. Bukan sesuatu yang aneh, sih, karena tahun baru toh memang bisa menjadi momen yang tepat untuk memulai niatan yang juga baru. Namun, sebelum melanjutkan tentang resolusi tahun baru, jujur aku gatal ingin menjelaskan mengapa kita sebaiknya tidak… Continue reading
-
Tentang Mengikhlaskan (Ketidakmampuan)
Sebagai pribadi yang kompetitif, dan terlihat cerdas, tak sedikit yang mengira aku seorang mahasiswa penerima beasiswa ketika kuliah. Waktu itu, di angkatanku memang cukup banyak mahasiswa penerima beasiswa. Entah beasiswa yang diberikan karena prestasi atau beasiswa untuk mahasiswa dari kondisi ekonomi kurang mampu. Kedua jenis penerima beasiswa ini cenderung banyak bertanya di kelas dan ambisius… Continue reading
-
Tentang Memaafkan (Dendam)
Treat others like you want to be treated. Di antara banyak nasihat yang kudapat, dari berbagai sumber, akibat beragam alasan, oleh beberapa mulut berbeda, petuah yang kukutip di atas termasuk salah satu yang paling sering menggigitku dengan sadis. Tak bermaksud berkilah, tetapi sebagai seorang neurodivergence, terkadang memang sulit untukku melihat sesuatu secara normal; sebagaimana mereka… Continue reading