placeholder

your best pick for something trivial


Tentang Membunuh (Waktu)

Kalau dipikir-pikir, konsep ‘membunuh’ bisa dibilang sebagai konsep yang kuat juga, ya? Like … to kill someone is not something that most people usually do gitu, kan? Selain itu, menurutku konsep ini juga tidak bebas nilai—absolutely berat moral atau tindakan yang sangat berkaitan sekali dengan moral.

Saking penuhnya dengan moral, banyak orang menolak tindakan aborsi aman yang semestinya bisa menjadi pilihan hanya karena aborsi dimaknai sebagai tindakan ‘membunuh’ bayi, seperti yang sempat kubahas pula pada posting beberapa pekan lalu.

Sebenarnya, tidak aneh juga, sih, kalau konsep ‘membunuh’ merupakan sesuatu yang kuat. Pasalnya, secara alamiah pun tubuh seseorang akan otomatis melindungi diri ketika merasa terancam, kan? Like, naturally, our body always tries to preserve life, hence the concept of eliminating a life is quite … strong.

Menariknya, konsep ini jadi terasa begitu kuat ketika objeknya adalah nyawa, terutama nyawa manusia. Membunuh serangga, misalnya, tidak terasa sebagai sesuatu yang terlalu mengerikan jika dibandingkan dengan membunuh manusia. Padahal, sama-sama ada nyawa yang hilang, kan, dalam situasi tersebut?

Untuk sesuatu yang tak memiliki nyawa, konsep ‘membunuh’ jadi lebih sepele lagi rasanya; dan bahkan tak jarang juga dijadikan sebagai bahan candaan. Membunuh waktu, contohnya saja, menjadi frasa yang kerap digunakan oleh banyak orang; secara hiperbola maupun tidak.

Berbeda dengan ‘membunuh manusia’, membunuh waktu adalah sesuatu yang sangat sepele sekali, dan bahkan kerap kita lakukan tanpa kita sadari sama sekali. Mungkin, karena berbeda pula dengan manusia, waktu adalah sesuatu yang lebih mudah hilang artinya—dibiarkan saja pun waktu bisa habis masa hidupnya. Sehingga, kita tidak terlalu ambil pusing dengan mereka yang sengaja membunuh waktu.

Namun, sadar, tidak, sih? Selain membunuh waktu, sebenarnya bisa dibilang kalau kita juga perlahan dibunuh oleh waktu. Sama seperti setiap konsep yang bernyawa, kematian menjadi milestone terakhir yang bisa dicapai oleh manusia; dan waktu lah yang akan mengantarkan kita ke titik tersebut—normalnya, sih.

Kita bisa membunuh waktu berkali-kali, setiap kali, ribuan kali dalam sepekan; dan waktu akan terus kembali untuk kemudian mati di detik berikutnya digantikan waktu yang lain; hingga akhirnya waktu yang membunuh kita, dan semuanya akan berhenti sampai di situ.

Karenanya, kuharap aku bisa membunuh waktu dengan cara yang istimewa, setiap kalinya dengan cara yang lebih istimewa, bersama seseorang yang bisa kuanggap istimewa.



One response to “Tentang Membunuh (Waktu)”

  1. ini juga lagi membunuh waktu

Leave a Reply to 8eats at once Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.