placeholder

your best pick for something trivial


Tentang Mengoleksi (Kefanaan)

Kalian punya, tidak, sih, sesuatu yang memang sengaja kalian koleksi? Entah kenapa, mengoleksi sesuatu itu menurutku sesuatu yang sangat lumrah, sesuatu yang pasti dilakukan oleh semua orang, setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Aku sendiri punya beberapa koleksi yang (menurutku) cukup menarik, mulai dari koleksi mainan gratis menu anak-anak dari gerai waralaba tertentu (Hokben dan Yoshinoya menurutku yang paling keren koleksi freebies-nya), collectible items hasil kolaborasi jenama animanga dengan gerai kopi, sampai buku karangan penulis tertentu.

Freebies atau collectible items animanga mungkin bisa dibilang koleksi yang niche. Tidak semua orang tertarik untuk mengumpulkannya. Bisa dibilang koleksiku juga banyak yang bolong, kok. Namun, untuk buku, rasanya cukup banyak yang menjadi kolektor.

Kadang, bingung juga kenapa seseorang memutuskan untuk menjadi seorang kolektor. Kalau dipikir-pikir, sekalipun barang yang dikoleksi tergolong remeh temeh seperti freebies, tapi tetap perlu mengeluarkan uang, kan?

Untukku pribadi, ada beberapa alasan yang kupikirkan mengapa aku mengoleksi sesuatu. Alasan yang pertama jelas karena aku mampu. DIbandingkan ketika aku masih kecil dulu, mengoleksi sesuatu merupakan kemewahan yang benar-benar tak terbayangkan. Jangankan untuk barang-barang koleksi yang menjadi kebutuhan tersier, untuk kebutuhan primer dan sekunder saja kadang tidak mudah dipenuhi.

Nah, sekarang aku sudah mampu. Setidaknya, aku sudah punya penghasilan sendiri yang bisa kugunakan untuk membeli barang-barang koleksi tersebut. Namun, kalau dipikir lagi, apa benar aku mengoleksi sesuatu karena mampu? Karena, toh, saat kuliah dan belum punya penghasilan pun aku sudah mengumpulkan buku, kan?

Alasan lain yang terpikir adalah karena aku membutuhkan suatu tujuan yang bisa dicapai dengan cepat. Seperti yang mungkin sudah diketahui banyak orang, aku tidak begitu memiliki tujuan hidup. Nah, kupikir, dengan mengoleksi sesuatu, aku bisa memiliki tujuan hidup yang bisa dicapai.

Namun, ya itu tadi, tujuan-tujuan ini merupakan tujuan jangka pendek. Itulah mengapa barang-barang yang kukoleksi juga sifatnya musiman; limited collectible item yang hanya bisa dikumpulkan di periode waktu tertentu, yang jika ditunggu lebih lama akan mungkin sekali berubah.

Kecuali buku, mungkin. Genre buku yang kukoleksi mungkin akan berubah dari waktu ke waktu, tetapi dari zaman ke zaman, buku ya tetap buku, kan?

Dulu, perkara membeli dan mengoleksi ini pernah kubahas bersama Olga yang saat itu menjadi atasanku. Menurut Olga, membeli sesuatu tidak hanya berhenti pada kegiatan membeli itu sendiri, tetapi memberikan kita kuasa atas hal-hal yang bisa kita kontrol.

Ada benarnya, sih, menurutku. Setiap barang yang kukoleksi, sekalipun sering kali dimulai secara impulsif, membutuhkan kontrol yang akan selalu tetap konsisten. Aku bisa menentukan sendiri apa yang akan kubeli, berapa banyak yang harus dibeli, sampai mana koleksi tersebut akan dibeli, dan seterusnya. Semuanya tentang kontrol; konsisten dan persisten.

Memutuskan untuk mengoleksi sesuatu, bagiku, tak ubahnya memberi tantangan pada diri sendiri untuk menentukan dan memberikan kontrol. Hanya saja, bagaimana kita mengoleksi mungkin memang sesuatu yang bisa kita kontrol. Namun, bagaimana koleksi tersebut tetap menjadi koleksi kita juga melibatkan hal-hal yang tidak bisa dikontrol, lho.

Sederhana saja, sebenarnya, karena koleksi ini umumnya benda fisik yang memiliki waktu. Koleksi buku yang kumiliki, misalnya saja, habis tak bersisa karena rayap. Koleksiku yang lain juga sama, jika tidak teronggok mengumpulkan debu, ya rusak.

Menurutku lumayan lucu, sih, bagaimana kita memutuskan untuk memberikan kontrol terhadap diri sendiri untuk mengoleksi sesuatu yang kita tahu tidak akan kekal. Apakah kita benar-benar memiliki kontrol bila kontrol tersebut juga mencakup hal-hal yang sama sekali tidak bisa dikontrol? Mengapa kita mengoleksi sesuatu yang fana? Apa tujuan hidup ini?



One response to “Tentang Mengoleksi (Kefanaan)”

  1. Al fatihah buat koleksi bukuku.

Leave a Reply to 8eats at once Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.